How Deep Is Your Love (BeeGees)

How deep is your love



 I know your eyes in the morning sun
I feel you touch me in the pouring rain
And the moment that you wander far from me
I wanna feel you in my arms again

And you come to me on a summer breeze
Keep me warm in your love
Then you softly leave
And it's me you need to show
How deep is your love?

How deep is your love
How deep is your love
I really need to learn
'Cause we're living in a world of fools
Breakin’ us down
When they all should let us be
We belong to you and me

I believe in you
You know the door to my very soul
You're the light in my deepest, darkest hour
You're my saviour when I fall
And you may not think I care for you
When you know down inside
That I really do

And it's me you need to show
How deep is your love?
How deep is your love
How deep is your love
I really need to learn
'Cause we're living in a world of fools
Breakin’ us down
When they all should let us be
We belong to you and me

And you come to me on a summer breeze,
Keep me warm in your love
Then you softly leave
And it's me you need to show
How deep is your love?

How deep is your love
How deep is your love
I really need to learn
'Cause we're living in a world of fools
Breakin’ us down
When they all should let us be
We belong to you and me

Read more


Beri makan ya !

beri makan ikan saya ya ! :D biar cepat besar dan cepat untuk memanen thanks ! kolam ikan berada di bawah Patria

Read more


3G (third-generation technology)

3G (third-generation technology)

A. Definisi

   3G (third-generation technology) adalah istilah yang digunakan untuk teknologi telepon bergerak generasi ke-3, teknologi ini merupakan pengembangan dari generasi ke-2 (2G). 3G merepresentasikan evolusi untuk kapasitas, kecepatan data dan kemampuan layanan baru. Layanan yang terkait dengan 3G adalah layanan perpindahan data baik berupa voice data maupun non-voice data.
Mengapa 3G?
1. Sistem 3G dibutuhkan untuk memberikan layanan bit rate tinggi yang memungkinkan gambar dan video dengan kualitas tinggi dikirim dan diterima melalui wireless network.
2. 3G juga diharapkan untuk memberikan akses ke internet dengan bit rate yang tinggi pula.
Sebagaimana dikutip oleh FCC, yang mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses:
• Sebesar 144 Kbps untuk kondisi bergerak cepat (mobile).
• Sebesar 384 Kbps untuk kondisi berjalan (pedestrian).
• Sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik di suatu tempat.

Teknologi 3G

Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan Mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja.
Keberhasilan layanan 3G di Eropa dan Jepang ini disebabkan oleh faktor:

1. Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.

2. Kultur masyarakatnya. Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan handset N73.

3. Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.

Perkembangan 3G

1. Secara evolusioner
Standar IMT-2000 menerapkan 2 macam evolusi ke 3G, yaitu:
1. Dari 2G CDMA standard IS-95 (cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000).
2. Dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE).

2. Secara revolusioner
   Ini adalah standar IMT-2000 yang memerlukan alokasi spektrum yang baru, sebagai contoh IMT-DS (W-CDMA) karena saluran yang diperlukan cukup luas (5MHz), dan TMT-TC (TD-SCDMA/UTRA TDD) ditambah dengan IMT-FT (DECT) karena memerlukan frekuensi TDD.

Kemajuan 3G

1. 3G ke 3,5G
Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access).

2. 3G ke 4G
Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknologi 4G yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam keluarga 3G. International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi generasi keempat (4G).

Salah paham tentang 3G
Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat umum:

1. Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.

2. Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal Communication System).

B. Sejarah

Pada dasarnya perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya. Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara.
Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Dimulai pada awal 1980-an sebagai bagian komersil dari AMPS. Menggunakan format FDMA (Frequency Division Multiple Access) yang membawa suara analog sebesar 800 MHz pita frekuensi.

2. Generasi kedua: digital, kecepatan rendah - menengah.
Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. Berkembang di awal 1990-an saat operator seluler mengeluarkan 2 macam standar suara digital, GSM dan CDMA, dimana GSM menggunakan sistem TDMA (Time Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan panggilan sampai 8 saluran di pita 900 dan 1800 MHz, sedangkan CDMA sendiri adalah singkatan dari (Code Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan sinyal panggilan sampai 16 saluran di pita frekuensi 800 MHz.
Antara generasi kedua dan generasi ke-3, sering disisipkan Generasi 2,5, yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) & EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA

3. Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).
Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. 3G merupakan terobosan dalam pengiriman paket data yang memungkinkan berbagai aplikasi jaringan diterapkan. Dengan kata lain, 3G menghadirkan sebuah perubahan evolusioner dalam kecepatan pemindahan data.

Sejarah singkat :
3G adalah hasil dari spesifikasi yang diinginkan oleh IMT-2000 (International Mobile Telecommunication – 2000) ITU (International Telecommunication Union). 3G diharapkan merupakan satu teknologi standar yang digunakan oleh seluruh dunia, akan tetapi pada kenyataannya 3G terbagi menjadi 3 kubu.
Teknologi 3G yang ada saat ini:
• UMTS (W-CDMA). UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) dikembangkan oleh Eropa dan Jepang.
• CDMA2000. Digunakan dan dikembangkan oleh Amerika.
• TD-SCDMA. Sedang dalam pengembangan oleh RRC.

C. Karakteristik 3G

1. Layanan suara dan data dengan bit rate tinggi, termasuk layanan multimedia.
2. Packet-switch.
3. Campuran dari berbagai layanan
4. Enhanced Multiple Access Techniques.
5. Pola modulasi dengan efisiensi yang tinggi.
6. Bisa berdampingan dengan 2G.

D. Kendala-kendala dalam pengaplikasian 3G

1. Mendefinisikan teknologi yang akan dipakai
2. Daerah yang akan diimplentasikan
3. Hambatan pada implementasi global
4. Siapa yang akan diuntungkan
5. Keuntungan apa yang akan diperoleh

E. Referensi
1. ^ a b International Telecommunication Union (ITU) Press releases
2. ^ a b c http://www.webopedia.com/TERM/3/3G.html
3. ^ http://www.gsmarena.com/glossary.php3?term=3g
4. ^ a b c d http://www.itb.ac.id/news/1144.xhtml
5. ^ http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2009/10/29/brk,20091029-205208,id.html
6. ^ a b c d http://searchtelecom.techtarget.com/sDefinition/0,,sid103_gci214486,00.html
7. ^ ITU. "What really is a Third Generation (3G) Mobile Technology" (PDF). http://www.itu.int/ITU-D/imt-2000/DocumentsIMT2000/What_really_3G.pdf. Diakses pada 19 Mei 2010.
8. ^ http://www.zimbio.com/member/mangjaya/articles/5033028/Sejarah+Perkembangan+3G

Read more


Trypanosoma

Protozoa

   Protozoa adalah binatang ber sel tunggal / satu yang terdiri dari nucleus atau inti atau sitoplasma. Golongan ini belum ada pembagian pekerjaan. Selain itu Protozoa berbeda dengan golongan Metazoa yang terdiri dari banyak sel serta golongan ini sudah ada pembagian pekerjaan. Tidak semua golongan Protozoa ini bersifat patogen.

Filum Protozoa yang mempunyai arti penting dalam ilmu kedokteran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
I.   Kelas Rhizopoda
II.  Kelas Ciliata
III. Kelas Mastigophora ( Flagellata )
IV. Kelas Sporozoa

Trypanosoma


   Genus Trypanosoma dapat menyebabkan penyakit Trypanosomiasis dan genus ini mempunyai spesies yang penting dalam ilmu kedokteran yaitu :
1. Trypanosoma Gambiense
2. Trypanosoma Rhodisiense
3. Trypanosoma Cruzi
Genus Trypanosoma dalam siklus hidupnya mempunyai empat bentuk stadium yaitu :
1. Bentuk stadium Trypanosoma
2. Bentuk stadium Kritidia
3. Bentuk stadium Leptomonas
4. Bentuk stadium Leismania

Siklus hidup Trypanosomiasis mempunyai dua tuan rumah yang berbeda yaitu :

1. Tuan rumah vertebrata ( vertebrata host )
    Dalam tuan rumah yang vertebrata hanya didapatkan untuk Trypanosoma, kecuali pada Trypanosoma Cruzi yang dapat diperoleh bentuk stadium :
- Trypanosome
- Kritidia ( kadang – kadang )
- Leismania

2. Tuan rumah invertebrate
Dalam tuan rumah invertebrata dapat ditemukan bentuk stadium :
- Trypanosoma dan bentuk stadium Kritidia

Morfologi umum:

1. Bentuk stadium Trypanosoma
- Berukuran 14 – 33 x 1,5 – 3,5 mikron dan rata – rata 15 – 20 mikron.
- Membrane bergelombang terdapat diseluruh tubuh.
- Kinetoplas letaknya lebih ke posterior dekat axonema.
- Letak nucleus di tengah – tengah ( sentral ).
- Bentuk ini terdapat pada tuan rumah perantara maupun sebenarnya.
- Trypanosome masuk didalam tuan rumah perantara pada waktu menghisap darah sebagai makanannya.
- Didalam tubuh manusia trypanosome hidup ekstraseluler dalam darah, limfe, dan cairan otak.
- Terdapat Granula spesifik.
- Tidak berwarna, bergerak aktif, berkembang biak membelah memanjang.
- Bila diwarnai dengan giemza / wright, inti akan berwarna merah udang dan sitoplasma berwarna biru.

2. Bentuk stadium Kritidia
- Berukuran 15 – 20 mikron dan rata – rata 15 mikron.
- Membrane bergelombang terdapat pada bagian tubuh ke anterior.
- Kinetoplas letaknya ke tengah dengan axonema.
- Letak nucleus di tengah – tengah
- Terdapat granula spesifik ( seperti Trypanosoma ).
- Terdapat sebagai stadium sementara pada lalat genus Glosssina sp. Untuk Tripanosoma gambiense dan  Trypanosoma rhodesiense sedangkan untuk Trypanosoma cruzi adalah serangga genus Triatoma.
- Berkembang biak membelah dua dan memanjang.
- Didalam kelenjar liur lalat Glossina tadi, Kritidia tersebut mengalami metamorphose menjadi Trypanosoma yang siap untuk ditularkan.

Siklus hidup umum

1. Siklus hidup Trypanosomiasis sebagian besar terjadi berganti – ganti tuan rumah hospes vertebrata dan invertebrate.
2. Penularan infeksi pada vertebrata dapat secara :
- Langsung dan tidak langsung

2.1 Secara tidak langsung
Penularan tidak langsung Trypanosoma harus mengalami pertumbuhan siklik di dalam tubuh serangga penghisap darah sebelum menjadi infektif.

Pertumbuhan siklik ada dua macam yakni :
a. Anterior station
- Pada species Trypanosona gambiense dan Trypanosoma rhodesiense yang tertelan lalat Glossina ( lalat tse – tse ) mula – mula Trypanosoma tumbuh di dalam alat pencernaan dan menjadi infektif setelah sampai di dalam kelenjar liur lalat tersebut.
- Bila Glossina itu mengambil makanan / darah bentuk parasit infektif dimasukkan bersama dengan air liur.
- Pertumbuhan di dalam usus tengah dan usus akhir, menghasilkan sejumlah bentuk – bentuk lebar, yang berubah menjadi bentuk panjang dan langsing di dalam proventikulus, lalu pindah melalui oesofagus, hifofaring dan saluran kelenjar liur.
- Disini parasit berubah menjadi bentuk Kristidia.
b. Posterior station
- Pada Trypanosoma cruzi bentuk Trypanosoma yang tertelan dan terdapat di dalam usus tengah ( midgud ) dalam tubuh vector Triatoma ( Famili Reduvidae ) mula – mula berubah menjadi pendek, gemuk, lalu menjadi bentuk Trypanosoma metasiklik yang infektif didalam usus akhir dan rectum.
- Bila Tryatoma mengambil makanan / darah, bentuk infektif dikeluarkan bersama dengan feces / tinja, terjadilah penularan secara posterior station ( melalui feces ).

Diagnosa laboratorium

1. Pada penderita yang sedang mengalami demam yang hebat, dapat dilakukan pemeriksaan darah, dibuat preparat dengan sederhana dengan menggunakan pertolongan pertama, maka akan didapatkan Trypanosome.
2. Pemeriksaan darah tetes / hapus dengan pewarnaan giemsa atau dengan wright.
3. Pemeriksaan getah dari bagian tubuh yang membengkak, kemudiaan obat preparat langsung / pewarnaan.
4. Pemeriksaan bahan – bahan dari sternum fungsi.
5. Pemeriksaan Cerebro Spinal ( CSF Fluid dengan sidimenter dulu )
6. Inokulasi pada binatang percobaan atau disuntikan darah manusia / penderita 2 – 10 cc, bahan – bahan dari fungsi ke dalam marmot / tikus, anjing kemudian sesudah satu minggu akan didapatkan parasit – parasit tersebut pada binatang percobaan.

Pembiakan

- Parasit – parasit dari genus Trypanosoma ini yang sudah dapat dibiakan hanyalah species Trypanosoma cruzi, dari species yang lain seperti Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense masih belum bias.
- Media – media yang dapat digunakan seperti berikut ini :
1) NNN media ( Novy mac Neal Nicolle )
2) Tissu culture ( digunakan untuk diagnosa serta untuk penyelidikan virulensi )
3) Embrio ayam
4) Embrio tikus

Trypanosoma gambiense

   Trypanosoma gambiense ini merupakan penyebab penyakit sleeping sickness, dan daerah penyebarannya di daerah afrika barat, sedangkan nama penyakit yang disebabkan oleh Trypanosoma gambiense dapat disebut gambie trypanosomiasis, dan vector penyebarannya adalah lalat glossina palpalis.

 Morfologi

1. Morfologi T. gambiense dapat dilihat bentuknya memanjang dan seluruh tubuhnya diliputi oleh gelombang membrane.
2. T. gambiense didalam darah adalah polimorfik, dari bentuk Trypanosoma yang khas panjang dan langsing, hingga bentuk pendek tumpul tanpa flagella bebas, malahan juga terdapat bentuk degeneraso yang ganjil.
3. Didalam cairan otak parasit ini dapat ditemukan dalam berbagai ukuran, bentuk termasuk yang multiple dan yang bulat yang menyerupai buah jambu.
4. Mempunyai panjang antara 15 – 30 mikron dan lebarnya antara 1,5 – 3,5 mikron.

Gejala klinis

1. inkubasi atau masa tunas 2 – 3 minggu, pada periode ini tidak didapatkan gejala – gejala klinis.
2. Pada fase ini atau permulaan timbul gejala – gejala berupa :
- Remitten fever
- Sakit kepala
- Malise
- Winter bottom’s sign, yaitu pembesaran kelenjar – kelenjar post servical yang biasanya disertai rasa nyeri yang hebat dan penderita sulit untuk menggerakkan kepala
3. Pada fase lanjut
- Parasit – parasit masuk ke otak dan menimbulkan gejala yang disebut karandel’s sign yang berupa delayed sensation of pain ( penundaan perasaan susah di usahakan ) dan hipersenthesia deep sense ( perasaan sulit sangat dalam )
4. Pada fase akhir
- Penderita tidur untuk tidak dapat dibangunkan lagi

Epidemiologi

1. Distribusi parasit T. gambiense ini terutama di daerah afrika barat, biasanya pada daerah pedalaman
2. Insiden penyakit ini berkisar antara 3 – 43 %
3. Lebih banyak didapatkan pada laki – laki daripada perempuan, terutama pada usia antara 20 – 40 tahun

Diagnose

1. Pada daerah endemis apabila didapatkan gejala – gejala yang khas seperti tersebut di atas maka diagnosenya suspect Trypanosoma trypanosomiasis
2. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan :
- Rasio albumin / globulin yang terbaik
- LED yang meningkat
- Perubahan cairan CSF ( Cerebro Spinal Fluid )
3. Untuk diagnose pasti harus ditemukan adanya parasit
- Dari serum penderita
- Dari cairan limfe
- Dari CSF
- Dari bone marrow ( sumsum tulang )
Yang kemudian dapat diperiksa secara langsung atau tidak langsung ataupun secara inokulasi pada hewan – hewan tertentu
4. Untuk melihat parasit – parasit dapat menggunakan dengan cara :
- Wet aresh film
- Pengecatan giemsa / wright
5. Pemeriksaan serologi
- CFT
- Formal gel test

Pencegahan

1. Pemberantas vector dengan insektisida
2. Personal hygine
3. Aktif imunisa pada parasit ini tidak efektif

Trypanosoma rhodesiense

Morfologi
1. Tidak berbeda dengan T. gambiense ( juga polimorfik )
2. Perbedaan dengan T. gembiense adalah :
- Virulensinya lebih besar dari pada T. gambiense
- Vector penularan pada T. rhodesiense adalah :
1) Glossina morsitans
2) Glossina swynnertoni

Epidemiologi
1. Distribusi penyakit ini sporadic di eropa timur
2. Insiden lebih kecil daripada T. gambiense

Gejala klinis
1. Periode inkubasi antara 2 – 3 minggu
2. Penyakit ini ganas dan akut, dalam satu bulan penderita akan mati
3. Pada fase ini adalah
- Adanya chancre pada tempat gigitan, demam parokismal nyeri kepala serta timbulnya udema systemic ( sistemik )
4. Fase lanjut
- Kelainan neurogi setempat
- Mental retardation
- Sleeping
- Meningo enchepalitis

Diagnosa
- Cara – cara sama pada diagnose T. gambiense

Pencegahan
- Terutama ditujukan untuk pemberantasan vector penularannya.

Trypanosoma cruzi

   Trypanosoma cruzi adalah spesies trypanosomes euglenoid parasit. Spesies ini menyebabkan penyakit trypanosomiasis pada manusia dan hewan di Amerika. Transmisi terjadi ketika bug deposito kotoran pada permukaan kulit reduviid dan kemudian gigitan, tuan rumah manusia maka goresan daerah gigitan yang memfasilitasi penetrasi dari kotoran yang terinfeksi.

Manusia trypanosomiasis Amerika, atau penyakit Chagas, adalah penyakit berpotensi fatal manusia. Parasit ini memiliki dua bentuk, sebuah trypomastigote ditemukan dalam darah manusia dan amastigote ditemukan dalam jaringan. Bentuk akut biasanya terjadi tanpa disadari dan mungkin hadir sebagai pembengkakan lokal di tempat masuk. Bentuk kronis dapat berkembang 10 sampai 20 tahun setelah infeksi. Formulir ini mempengaruhi organ internal (misalnya jantung, kerongkongan, usus dan sistem saraf perifer). orang yang terkena mungkin meninggal karena gagal jantung.

kasus akut diperlakukan dengan nifurtimox dan benznidazole, tetapi saat ini belum ada terapi yang efektif untuk kasus-kasus kronis.
Trypanosoma brucei adalah spesies protista parasit yang menyebabkan trypanosomiasis Afrika (atau tidur penyakit) pada manusia dan nagana pada hewan di Afrika. Ada 3 sub-spesies T. brucei: T. b. brucei, T. b. gambiense dan T. b. rhodesiense.

Parasit ini wajib memiliki dua host - suatu vektor serangga dan mamalia host. Karena perbedaan yang besar antara host ini mengalami trypanosome perubahan kompleks selama siklus hidupnya untuk memfasilitasi kelangsungan hidupnya di usus serangga dan aliran darah mamalia. Hal ini juga dilengkapi dengan variabel glikoprotein permukaan yang unik dan terkenal (VSG) mantel untuk menghindari sistem kekebalan tubuh inang. Ada kebutuhan mendesak untuk pengembangan terapi obat baru sebagai perlakuan saat ini dapat berakibat fatal kepada pasien serta trypanosomes.

Read more


Konfrensi Asia - Afrika

3.1 Latar Belakang
Berakhirnya Perang Dunia II pada bulan Agustus 1945, tidak berarti berakhir pula situasi permusuhan di antara bangsa-bangsa di dunia dan tercipta perdamaian dan keamanan. Ternyata di beberapa pelosok dunia, terutama di belahan bumi Asia Afrika, masih ada masalah dan muncul masalah baru yang mengakibatkan permusuhan yang terus berlangsung, bahkan pada tingkat perang terbuka, seperti di Jazirah Korea, Indo Cina, Palestina, Afrika Selatan, Afrika Utara.

Masalah-masalah tersebut sebagian disebabkan oleh lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun kepentingan, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Sovyet. Tiap-tiap blok berusaha menarik negara-negara di Asia dan Afrika agar menjadi pendukung mereka. Hal ini mengakibatkan tetap hidupnya dan bahkan tumbuhnya suasana permusuhan yang terselubung di antara kedua blok itu dan pendukungnya. Suasana permusuhan tersebut dikenal dengan sebutan "perang dingin".

Timbulnya pergolakan dunia disebabkan pula oleh masih adanya penjajahan di bumi kita ini, terutama di belahan Asia dan Afrika. Memang sebelum tahun 1945, pada umumnya benua Asia dan Afrika merupakan daerah jajahan bangsa Barat dalam aneka bentuk. Tetapi sej ak tahun 1945, banyak daerah di Asia Afrika menjadi negara merdeka dan banyak pula yang masih berjuang bagi kemerdekaan negara dan bangsa mereka seperti Aljazair, Tunisia, dan Maroko di wilayah Afrika Utara; Vietnam di Indo Cina; dan di ujung selatan Afrika. Beberapa negara Asia Afrika yeng telah merdeka pun masih banyak yang menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan seperti Indonesia tentang Irian Barat, India dan Pakistan tentang Kashmir, negara-negara Arab tentang Palestina. Sebagian bangsa Arab-Palestina terpaksa mengungsi, karena tanah air mereka diduduki secara paksa oleh pasukan Israel yang dibantu oleh Amerika Serikat.

Sementara itu bangsa-bangsa di dunia, terutama bangsa-bangsa Asia Afrika, sedang dilanda kekhawatiran akibat makin dikembangkannya pembuatan senjata nuklir yang bisa memusnahkan umat manusia. Situasi dalam negeri dibeberapa negara Asia Afrika yang telah merdeka pun masih terjadi konflik antar kelompok masyarakat sebagai akibat masa penjajahan (politik devide et impera) dan perang dingin antar blok dunia tersebut.

Walaupun pada masa itu telah ada badan internasional yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfungsi menangani masalah¬masalah dunia, namun nyatanya badan ini belum berhasil menyelesaikan persoalan tersebut. Sedangkan kenyataannya, akibat yang ditimbulkan oleh masalah-masalah ini, sebagaian besar diderita oleh bangsa-bangsa di Asia Afrika. Keadaan itulah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika.

3.2 Lahirnya Ide Konferensi
Keterangan Pemerintah Indonesia tentang politik luar negeri yang disampaikan oleh Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamidjojo, di depan parlemen pada tanggal 25 Agustus 1953, menyatakan "Kerja sama dalam golongan negara-negara Asia Arab (Afrika) kami pandang penting benar, karena kami yakin, bahwa kerja sama erat antara negara-negara tersebut tentulah akan memperkuat usaha ke arah tercapainya perdamaian dunia yang kekal. Kerja sama antara negara-negara Asia Afrika tersebut adalah sesuai benar dengan aturan-aturan dalam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang menyenangi kerja sama kedaerahan (regional arrangements). Lain dari itu negara¬negara itu pada umumnya memang mempunyai pendirian-pendirian yang sama dalam beberapa soal di lapangan internasional, jadi mempunyai dasar sama (commonground) untuk mengadakan golongan yang khusus. Dari sebab itu kerja sama tersebut akan kami lanjutkan dan pererat". Bunyi pernyataan tersebut mencerminkan ide dan kehendak Pemerintah Indonesia untuk mempererat kerja sama di antara negara¬negara Asia Afrika.

Pada awal tahun 1954, Perdana Menteri Ceylon (Srilanka) Sir John Kotelawala mengundang para Perdana Menteri dari Birma (U Nu), India (Jawaharlal Nehru), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohammed Ali) dengan maksud mengadakan suatu pertemuan infor¬mal di negaranya. Undangan tersebut diterima baik oleh semua pimpinan pemerintah negara yang diundang. Pertemuan yang kemudian disebut Konferensi Kolombo itu dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai dengan 2 Mei 1954. Konferensi ini membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama.

Yang menarik perhatian para peserta konferensi, diantaranya pertanyaan yang diajukan oleh Perdana Menteri Indonesia
"Where do we stand now, we the peoples ofAsia, in this world of ours to day?" ("Dimana sekarang kita berdiri, bangsa Asia sedang berada di tengah-tengah persaingan dunia?"),

kemudian pertanyaan itu dijawab sendiri dengan menyatakan
"We have now indeed arrived at the cross-roads of the history of mankind. It is therefore that we Prime Ministers of five Asian countries are meeting here to discuss those crucial problems of the peoples we represent. There are the very problems which urge Indonesia to propose that another conference be convened wider in scope, between the African andAsian nations. Iam convinced that the problems are not only convened to the Asian countries represented here but also are of equal importance to the African and other Asian countries".
("Kita sekarang berada dipersimpangan jalan sejarah umat manusia. Oleh karena itu kita lima Perdana Menteri negara-negara Asia bertemu di sini untuk membicarakan masalah-masalah yang krusial yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang kita wakili. Ada beberapa hal yang mendorong Indonesia mengajukan usulan untuk mengadakan pertemuan lain yang lebih luas, antara negara-negara Afrika dan Asia. Saya percaya bahwa masalah-masalah itu tidak hanya terjadi di negara-negara Asia yang terwakili di sini, tetapi juga sama pentingnya bagi negara-negara di Afrika dan Asia lainnya").

Pernyataan tersebut memberi arah kepada lahirnya Konferensi Asia Afrika.


Selanjutnya, soal perlunya Konferensi Asia Afrika diadakan, diajukan pula oleh Indonesia dalam sidang berikutnya. Usul itu akhirnya diterima oleh semua peserta konferensi, walaupun masih dalam suasana keraguan.
Perdana Menteri Indonesia pergi ke Kolombo untuk memenuhi urndangan Perdana Menterl Srilanka dengan membawa bahan-bahan hasil perumusan Pemerintah Indonesia. Bahan-bahan tersebut merupakan hasil rapat dinas Kepala-kepala Perwakilan Indonesia di negara-negara Asia dan Afrika yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mr. Sunario. Rapat dinas tersebut diadakan di Tugu (Bogor) pada tanggal 9 sampai dengan 22 Maret 1954.
Akhirnya, dalam pernyataan bersama pada akhir Konferensi Kolombo, dinyatakan bahwa para Perdana Menteri peserta konferensi membicarakan kehendak untuk mengadakan konferensi negara-negara Asia Afrika dan menyetujui usul agar Perdana Menteri Indonesia dapat menjejaki sampai dimana kemungkinannya mengadakan konferensi semacam itu.

3.3 Usaha-Usaha Persiapan Konferensi
Di atas telah diungkapkan bahwa Konferensi Kolombo menugaskan Indonesia agar menjejaki kemungkinan untuk diadakannya Konferensi Asia Afrika. Dalam rangka menunaikan tugas itu Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan melalui saluran diplomatik kepada 18 negara Asia Afrika. Maksudnya, untuk mengetahui sejauh mana pendapat negara-negara tersebut terhadap ide mengadakan Konferensi Asia Afrika. Dalam pendekatan tersebut dijelaskan bahwa tujuan utama konferensi itu ialah untuk membicarakan kepentingan bersama bangsa-bangsa Asia Afrika pada saat itu, mendorong terciptanya perdamaian dunia, dan mempromosikan Indonesia sebagai tempat konferensi. Ternyata pada umumnya negara-negara yang dihubungi menyambut baik ide tersebut dan menyetujui Indonesia sebagai tuan rumahnya, walaupun dalam hal waktu dan peserta konferensi terdapat berbagai pendapat yang berbeda.

Pada tanggal 18 Agustus 1954, Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dari India, melalui suratnya, mengingatkan Perdana Menteri Indonesia tentang perkembangan situasi dunia dewasa itu yang semakin gawat, sehubungan dengan adanya usul untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika. Memang Perdana Menteri India dalam menerima usul itu masih disertai keraguan akan berhasil-tidaknya usul tersebut dilaksanakan. Barulah setelah kunjungan Perdana Menteri Indonesia pada tanggal 25 September 1954, beliau yakin benar akan pentingnya diadakan konferensi semacam itu, seperti tercermin dalam pernyataan bersama pada akhir kunjungan Perdana Menteri Indonesia
"The prime Ministers discussed also the proposal to have a conference of representatives of Asian and African countries and were agreed that a conference of this kind was desirable and world be helpful in promoting the cause of peace and a common approach to these problems. It should be held at an early date".
("Para Perdana Menteri telah membicarakan usulan untuk mengadakan sebuah konferensi yang mewakili negara-negara Asia dan Afrika serta menyetujui konferensi seperti ini sangat diperlukan dan akan membantu terciptanya perdamaian sekaligus pendekatan bersama ke arah masalah (yang dihadapi). Hendaknya konferensi ini diadakan selekas mungkin").

Keyakinan serupa dinyatakan pula oleh Perdana Menteri Birma U Nu pada tanggal 28 September 1954.
Dengan demikian, maka usaha-usaha penyelidikan atas kemungkinan diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika dianggap selesai dan berhasil serta usaha selanjutnya ialah mempersiapkan pelaksanaan konferensi itu.
Atas undangan Perdana Menteri Indonesia, para Perdana Menteri peserta Konferensi Kolombo (Birma, Srilanka, India, Indonesia, dan Pakistan) mengadakan konferensi di Bogor pada tanggal 28 dan 29 Desember 1954, yang dikenal dengan sebutan Konferensi Panca Negara. Konferensi ini membicarakan persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika.
Konferensi Bogor berhasil merumuskan kesepakatan bahwa Konferensi Asia Afrika diadakan atas penyelenggaraan bersama dan kelima negara peserta konferensi tersebut menjadi negara sponsornya.Undangan kepada negara-negara peserta disampaikan oleh Pemerintah Indonesia atas nama lima negara.

3.4 Tujuan Konferensi
Konferensi Bogor menghasilkan 4 (empat) tujuan pokok Konferensi Asia Afrika, yaitu
1. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika, untuk menjelajah serta memaj ukan kepentingan-kepentingan mereka, baik yang silih ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga baik;
2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara yang diwakili;
3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme;
4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika, serta rakyat¬rakyatnya di dalam dunia dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama di dunia.


3.5 Peserta dan Waktu Konferensi
Negara-negara yang diundang disetujui berjumlah 25 negara, yaitu : Afganistan, Kamboja, Federasi Afrika Tengah, Republik Rakyat Tiongkok (China), Mesir, Ethiopia, Pantai Emas (Gold Coast), Iran, Irak, Jepang, Yordania, Laos, Lebanon, Liberia, Libya, Nepal, Filipina, Saudi Arabia, Sudan, Syria, Thailand (Muang Thai), Turki, Republik Demokrasi Viet-nam (Viet-nam Utara), Viet-nam Selatan, dan Yaman. Waktu konferensi ditetapkan pada minggu terakhir April 1955.

Mengingat negara-negara yang akan di undang mempunyai politik luar negeri serta sistem politik dan sosial yang berbeda-beda, Konferensi Bogor menentukan bahwa menerima undangan untuk turut dalam Konferensi Asia Afrika tidak berarti bahwa negara peserta tersebut akan berubah atau dianggap berubah pendiriannya mengenai status dari negara-negara lain. Konferensi menjunjung tinggi pula azas bahwa bentuk pemerintahan atau cara hidup sesuatu negara sekali¬sekali tidak akan dapat dicampuri oleh negara lain. Maksud utama konferensi ialah supaya negara-negara peserta menjadi lebih saling mengetahui pendirian mereka masing-masing.

3.6 Struktur Organisasi Panitia Pelaksana
Dalam persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika, Indonesia membentuk sekretariat konferensi yang diwakili oleh negara-negara penyelenggara.

Guna mewujudkan keputusan-keputusan Konferensi Bogor, segera dibentuk Sekretariat Bersama (Joint Secretariat) oleh lima negara penyelenggara. Indonesia diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Roeslan Abdul Gani yang juga menjadi ketua badan itu, dan 4 (empat) negara lainnya diwakili oleh Kepala¬kepala Perwakilan mereka masing-masing di Jakarta, yaitu U Mya Sein dari Birma, M. Saravanamuttu dari Srilanka, B.F.H.B. Tyobji dari India, dan Choudhri Khaliquzzaman dari Pakistan. Di dalam Sekretariat Bersama itu terdapat 10 (sepuluh) orang staf yang melaksanakan pekerjaan sehari-hari, terdiri atas 2 (dua) orang dari Birma, seorang dari Srilanka, 2 (dua) orang dari India, 4 (empat) orang dari Indonesia, dan seorang dari Pakistan. Selain itu terdapat pula 4 (empat) komite terdiri atas Komite Politik, Komite Ekonomi, Komite Sosial, Komite Kebudayaan. Selain itu, ada pula panitia yang menangani bidang¬bidang : keuangan, perlengkapan, dan pers.

Pemerintah Indonesia sendiri pada tanggal 11 Januari 1955 membentuk Panitia Interdepartemental (Interdepartemental Committee) yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal SekretariatBersama dengan anggota-anggota dan penasehatnya berasal dari berbagai departemen guna membantu persiapan-persiapan konferensi itu. Di Bandung, tempat diadakannya konferensi, dibentuk Panitia Setempat (Local Committee) pada tanggal 3 Januari 1955 dengan ketuanya Sanusi Hardjadinata, Gubernur Jawa Barat. Panitia Setempat bertugas mempersiapkan dan melayani soal-soal yang bertalian dengan akomodasi, logistik, transport, kesehatan, komunikasi, keamanan, hiburan, protokol, penerangan, dan lain-lain.

DIAGRAM ORGANISASI KONPERENSI ASIA AFRIKA
Pemerintah I 25 Negara Peserta I
Republik Indonesia
I Sekretaris Bersama I
I Protokol I
Panitia
Interdepartmental Panitia Lokal di
di Jakarta Bandung

Gedung Concordia dan Gedung Dana Pensiun dipersiapkan sebagai tempat sidang-sidang konferensi. Hotel Homann, Hotel Preanger, dan 12 (dua belas) hotel lainnya serta perumahan perorangan dan pemerintah dipersiapkan pula sebagai tempat menginap para tamu yang berjumlah 1300 orang. Keperluan transport dilayani oleh 143 mobil, 30 taksi, 20 bus, dengan jumlah 230 orang sopir dan 350 ton bensin tiap hari serta cadangan 175 ton bensin.

Dalam kesempatan memeriksa persiapan-persiapan terakhir di Bandung pada tanggal 17 April 1955, Presiden RI Soekarno meresmikan penggantian nama Gedung Concordia menjadi Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi Warna, dan sebagian Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika. Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk lebih menyemarakkan konferensi dan menciptakan suasana konferensi yang sesuai dengan tujuan konferensi.

Pada tanggal 15 Januari 1955, surat undangan Konferensi Asia Afrika dikirimkan kepada kepala pemerintahan 25 (dua puluh lima) negara Asia dan Afrika. Dari seluruh negara yang diundang hanya satu negara yang menolak undangan itu, yaitu Federasi Afrika Tengah (Central African Federation), karena memang negara itu masih dikuasai oleh orang-orang bekas penjajahnya. Sedangkan 24 (dua puluh empat) negara lainnya menerima baik undangan itu, meskipun pada mulanya ada negara yang masih ragu-ragu. Sebagian besar delegasi peserta konferensi tiba di Bandung lewat Jakarta pada tanggal 16 April 1955.


3.7 Pelaksanaan Konferensi
Pada hari Senin 18 April 1955, sejak fajar menyingsing telah tampak kesibukan di Kota Bandung untuk menyambut pembukaan Konferensi Asia Afrika. Sejak pukul 07.00 WIB kedua tepi sepanjang Jalan Asia Afrika dari mulai depan Hotel Preanger sampai dengan kantor pos, penuh sesak oleh rakyat yang ingin menyambut dan menyaksikan para tamu dari berbagai negara. Sementara para petugas keamanan yang terdiri dari tentara dan polisi telah siap di tempat tugas mereka untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

Sekitar pukul 08.30 WIB, para delegasi dari berbagai negara berjalan meninggalkan Hotel Homann dan Hotel Preanger menuju Gedung Merdeka secara berkelompok untuk menghadiri pembukaan Konferensi Asia Afrika. Banyak di antara mereka memakai pakaian nasional masing-masing yang beraneka corak dan wama. Mereka disambut hangat oleh rakyat yang berderet disepanjang Jalan Asia Afrika dengan tepuk tangan dan sorak sorai riang gembira. Perjalanan para delegasi dari Hotel Homann dan Hotel Preanger ini kemudian dikenal dengan nama Langkah Bersejarah (The Bandung Walks). Kira-kira pukul 09.00 WIB, semua delegasi masuk ke dalam Gedung Merdeka.

Tak lama kemudian rombongan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, tiba di depan Gedung Merdeka dan disambut oleh rakyat dengan sorak-sorai dan pekik "merdeka". Di depan pintu gerbang Gedung Merdeka kedua pucuk pimpinan pemerintah Indonesia itu disambut oleh lima Perdana Menteri negara sponsor. Setelah diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia : "Indonesia Raya", maka Presiden RI Ir. Soekarno mengucapkan pidato pembukaan yang berjudul "LET A NEW ASIA AND NEW AFRICA BE BORN" (Lahirlah Asia Baru dan Afrika Baru) pada pukul 10.20 WIB.

Dalam kesempatan tersebut Presiden RI Ir. Soekarno menyatakan bahwa kita, peserta konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang sosial dan budaya, agama, sistem politik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda. Meskipun demikian, kita dapat bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit yang sama akibat kolonialisme, oleh ketetapan hati yang sama dalam usaha mempertahankan dan memperkokoh perdamaian dunia. Pada bagian akhir pidatonya beliau mengatakan
"I hope that it will give evidence of the fact that we, Asian and African leaders, understand that Asia and Africa can prosper only when they are united, and that even the safety of the world at large can not be safeguarded without a united Asia-Africa. I hope that it conference will give guidance to mankind, will point out to mankind the way which it must take to attain safety and peace. I hope that it will give evidence that Asia and Africa have been reborn, that a New Asia and New Africa have been born !"
("Saya berharap konferensi ini akan menegaskan kenyataan, bahwa kita, pemimpin pemimpin Asia dan Afrika, mengerti bahwa Asia dan Afrika hanya dapat menjadi sejahtera, apabila mereka bersatu, dan bahkan keamanan seluruh dunia tanpa persatuan Asia-Afrika tidak akan terjamin. Saya harap konferensi ini akan memberikan pedoman kepada umat manusia, akan menunjukkan kepada umat manusia jalan yang harus ditempuhnya untuk mencapai keselamatan dan perdamaian. Saya berharap, bahwa akan menjadi kenyataan, bahwa Asia dan Afrika telah lahir kembali. Ya, lebih dari itu, bahwa Asia Baru dan Afrika Baru telah lahir!")

Pidato Presiden RI Ir. Soekarno berhasil menarik perhatian, mempesona, dan mempengaruhi hadirin, terbukti dengan adanya usul Perdana Menteri India yang didukung oleh semua peserta konferensi untuk mengirimkan pesan ucapan terimakasih kepada Presiden atas pidato pembukaannya.

Pada pukul 10.45 WIB., Presiden RI Ir. Soekarno mengakhiri pidatonya, dan selanjutnya bersama rombongan meninggalkan ruangan. Perdana Menteri Indonesia, sebagai pimpinan sidang sementara, membuka sidang kembali. Atas usul Ketua Delegasi Mesir (Perdana Menteri Gamal Abdel Nasser) yang kemudian disetujui oleh pimpinan delegasi-delegasi : Republik Rakyat Cina, Yordania, dan Filipina, serta karena tidak ada calon lain yang diusulkan, maka secara aklamasi Perdana Menteri Indonesia terpilih sebagai ketua konferensi. Selain itu, Ketua Sekretariat Bersama Konferensi, Roeslan Abdulgani dipilih sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi.

Kelancaran pemilihan pimpinan konferensi dan acara-acara sidang selanjutnya dimungkinkan oleh adanya pertemuan informal terlebih dahulu di antara para pimpinan delegasi negara sponsor dan negara peserta sebelum konferensi dimulai (16 dan 17 April 1955). Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan yang bertalian dengan prosedur acara, pimpinan konferensi, dan lain-lain yang dipandang perlu. Beberapa kesepakatan itu antara lain bahwa prosedur dan acara konferensi ditempuh dengan sesederhana mungkin.

Dalam memutuskan sesuatu akan ditempuh sistem musyawarah dan mufakat (sistem konsensus) dan untuk menghemat waktu tidak diadakan pidato sambutan delegasi. Perdana Menteri Indonesia akan dipilih sebagai ketua konferensi. Sidang konferensi terdiri atas sidang terbuka untuk umum dan sidang tertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite, yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Semua kesepakatan tersebut selanjutnya disetujui oleh sidang dan susunan pimpinan konferensi adalah sebagai berikut :
Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
Ketua Komite Politik Mr. Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia
Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roosseno,
Menteri Perekonomian Indonesia
Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Moh. Yamin,
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia

Dalam sidang-sidang selanjutnya muncul beberapa kesulitan yang bisa diduga sebelumnya. Kesulitan-kesulitan itu terutama terjadi dalam sidang-sidang Komite Politik. Perbedaan-perbedaan pandangan politik dan masalah-masalah yang dihadapi antara negara-negara Asia Afrika muncul ke permukaan, bahkan sampai pada tahap yang agak panas.
Namun berkat sikap yang bijaksana dari pimpinan sidang serta hidupnya rasa toleransi dan kekeluargaan di antara peserta konferensi, maka jalan buntu selalu dapat dihindari dan pertemuan yang berlarut¬larut dapat diakhiri.

Setelah melalui sidang-sidang yang menegangkan dan melelahkan selama satu minggu, maka pada pukul 19.00 WIB. (terlambat dari yang direncanakan) tanggal 24 April 1955 Sidang Umum terakhir Konferensi Asia Afrika dibuka. Dalam Sidang Umum itu dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Konferensi rumusan pemyataan dari tiap-tiap panitia sebagai hasil konferensi. Sidang Umum menyetujui seluruh pemyataan tersebut. Kemudian sidang dilanjutkan dengan pidato sambutan para ketua delegasi. Setelah itu, Ketua Konferensi menyampaikan pidato penutupan dan menyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika ditutup.

Dalam komunike terakhir itu diantaranya dinyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika telah meninjau soal-soal mengenai kepentingan bersama negara-negara Asia dan Afrika dan telah merundingkan cara-cara bagaimana rakyat negara-negara ini dapat bekerja sama dengan lebih erat di bidang ekonomi, kebudayaan, dan politik. Yang paling mashur dari hasil konferensi ini ialah apa yang kemudian dinamakan Dasa Sila Bandung, yaitu suatu pernyataan politik berisi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia. Kesepuluh prinsip itu ialah :
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta azas-azas yang termuat dalam piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa-bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan
semua bangsa-bangsa besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal¬
soal dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
6. a. Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertaha¬
nan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu dari negara-negara besar.
b. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik sesuatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hakim atau pun lain-lain cara damai lagi menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasio-nal.

Read more


Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Jaringan Islam Liberal (JIL) Abdul Muqsith Gozali mengutuk keras kiriman paket buku yang berisi sebuah bom yang menjatuhkan beberapa korban. Menurutnya, teror telah menjadi makanan sehari-hari kelompok JIL. Namun teror tersebut hanya sebatas pesan singkat, Facebook, atau intimidasi di Twitter. Namun, teror dalam bentuk bom di luar dugaan dilakukan orang lain.
"Kami mengutuk keras kiriman yang mengatasnamakan Sulaiman Azhar dengan alasan meminta kata pengantar tapi isinya adalah bom," katanya dalam konferensi pers di Cafe Tempo, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/3/2011). Ia juga mengaku sangat berduka karena aparat kepolisian yang justru menjadi korban dalam ledakan bom ini.
Seperti diketahui, ledakan bom di depan Cafe Tempo ini melukai tiga korban yakni Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan yang diketahui putus tangan kirinya dan AKP Karliman dimana wajah yang bersangkutan dikena percikan ledakan bom. Sedangkan satu satpam KBR 68 H juga menjadi korban dengan luka di bagian tangan, wajah dan badan. Bom meledak sat paket kiriman buku yang dicurgai tengah dibuka polisi sekitar pukul 16.00.
Namun, kelompok JIL yang menjadi bagian Komunitas Utan Kayu tak gentar dengan teror tersebut.(Tribunnews.com/Iwan Taunuzi)

Read more


Berita

FUKUSHIMA, KOMPAS.com — Satu ledakan baru mengguncang pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang yang sudah rusak, Selasa (15/3/2011). Sementara para insinyur terus memompa air laut ke dalam satu reaktor guna mencegah bencana kehancuran setelah gempa kuat dan tsunami memorakporandakan wilayah itu.
Lembaga keselamatan nuklir Jepang, Selasa, mengatakan, ledakan di reaktor no 2 pembangkit listrik tersebut disebabkan oleh hidrogen. Belum ada keterangan mengenai kerusakan, tapi kantor berita Jiji Press yang mengutip keterangan pejabat Kementerian Perdangangan melaporkan, radiasi tetap berada pada tingkat rendah setelah ledakan itu, yang merupakan ledakan ketiga di pembangkit listrik tersebut sejak Sabtu (12/3).
Jepang meminta Amerika Serikat mengirim peralatan lagi guna membantu mendinginkan reaktor di kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, yang pada Senin mengalami penurunan tingkat air pendingin sehingga batangan bahan bakar terpajan oleh panas di reaktor No 2.
Besarnya kerusakan akibat gempa pada Jumat dan tsunami yang terjadi setelahnya masih belum jelas, sementara petugas pertolongan menyusuri wilayah di sebelah utara ibu kota Jepang, Tokyo, itu. Di sana para pejabat mengatakan, sedikitnya 10.000 orang tewas. "Keadaan di sana seperti di neraka, benar-benar mengerikan," kata Patrick Fuller dari Federasi Palang Merah Internasional (IRCF) dari kota pantai di bagian timurlaut Jepang, Otsuchi.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan, negara itu menghadapi krisis terburuknya sejak Perang Dunia II dan, sementara kerugian keuangan diperkirakan mencapai 180 miliar dollar AS, banyak pengulas mengatakan itu dapat membuat negara ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut kembali ke resesi.

Read more

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

horis

Surakarta

salutor

patria

free counters

About This Blog

Web hosting for webmasters